Kamis, 28 November 2013

1. PENGERTIAN DATA BASE. 1.1. Pengertian secara umum Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut. 1.2. Pengertian database menurut para ahli A. Stephens dan Plew (2000) Database adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan. Dengan basisdata, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basisdata menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan kedalam basisdata, dimodifikasi, dan dihapus”. B. Ramakrishnan dan Gehrke (2003) basisdata sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan”. Misalnya, basisdata universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikutnya : 1. Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah. 2. Hubungan antarentitas seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah, fakultas yang mengajarkan mata kuliah, dan penggunaan ruang untuk kuliah. C. Siberschatz, dkk.; (2002) mendefinisikan basisdata sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. System manajemen basisdata (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama system manajemen basisdata adalah menyediakan cara menyimpan dan mengambil informasi basisdata secara mudah dan efisien”. 2. SEJARA H DATABASE A. Tahun 1960 Dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer ) di tahun 1973. Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi (Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer. B. Tahun 1970 Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan program secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS. 3. KOMPONEN DATABASE Komponen sistem basis data terdiri atas : A. Data Disimpan secara terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi yang berbeda. B. Perangkat Keras Mencakup peralatan atau perangkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data. C. Perangkat Lunak Sebagai penghubung antara pengguna dan basis data. D. Pengguna Dibagi menjadi 4 kategori : 1. System Engineer Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut . 2. Database Administrator (DBA) Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya. 3. Programmer Pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain). 4. Pengguna Akhir • Casual User (pengguna mahir) Pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. • End User (pemakai umum) Pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya . • Specialized / sophisticated User (pengguna khusus) Pengguna yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi Pengolahan Citra, Sistem Pakar. 4. ISTILAH PENGGUNAAN DATABASE Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut: 1) Entititas Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar. 2) Field Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_mahasiswa, Alamat. 3) Record Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh Kumpulan atribut NIM, Nama, dan alamat berisikan “11351203031”, Andam Dewi, Jl. HR. Soebrantas No 1 Pekanbaru. 4) Data Value Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data. 5) Kunci Elemen Data ( Key Data Element ) Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut NIM, nama, alamat,tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data NIM. 5. SISTEM KERJA DATABASE ( Entity Relationship ) Diagram entity relationship adalah suatu metode untuk melaksanakan kegiatan merancnag tabel, hubungan antar tabel, mengidentifikasi primary dan foreign key, dan aturanya serta domain untuk database. Berikut adalah tipe-tipe relationship. A. Hubungan satu ke satu ( one to one relationship ) Maksud darri hubungan satu ke satu adalah hubungan antara file pertama dan kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan satu ke satu dapat digunakan untuk membuaat satu tabel dan banyak field, unutk memisahkan sebagian dari tabel dalam mengamankan data yang hanya dioperasikan pada sebagian isi tabel. B. Hubunngan satu ke banyak ( One to many relationship ) Hubungan satu ke banyak maksudnya adalah hubungan antara file pertama dan file kedua adlah satu berbanding banyak. Dalam hubungan ini, tiap record dalam tabel A memiliki beberapa record yang cocok dengan tabel B, dan tiap record dalam tabel B hanya memilik satu record yang cocok dalam tabel A C. Hubungan banyak ke banyak ( many to many relationship ) Hubungan banyak ke banyak maksudnya adalah hubungan antara file pertama dan file ke dua adalah banyak berbanding banyak. Dlam hubungan ini, tiap record dalam tabel A memilik bebrapa record yang cocok dalam tabel B, dan tiap record dalam tabel B memilik beberapa record yang cocok dalam tabel A. 6. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DBMS (Database Management Sistem). A. Keuntungan DBMS DBMS memungkinkan perusahaan mapun pengguna individu untuk : 1. Mengurangi pengulangan data Apabila dibandingkan dengan file-file computer yang disimpan terpisah di setiap aplikasi computer, DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat ditempatkan dalam satu file. 2. Mengintegrasikan data beberapa file Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, maka organisasi fisik bukan merupakan kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi tidak harus tercermin pada media penyimpanan fisik. 3. Mengambil data dan informasi dengan cepat Hubungan-hubunga logis, bahasa manipulasi data, serta bahasa query memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit. 4. Mengingkatkan keamanan DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman. B. Kekurangan DBMS Keputusan menggunakan DBMS mengikat perusahaan atau menggunakan untuk : 1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi suatu organisasi kecil. 2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan dan memori lebih besar daripada program aplikasi lain. 3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh para pengelola basisdata (DBA). 7. KELEMAHAN DARI SISTEM PEMROSESAN FILE A. Data rangkap (redundancy data) dan ketidakkonsistensi data (Inconsistency data) Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akses yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa. B. Kesukaran dalam mengakses data Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data. C. Data terisolir (Isolation data) Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format-format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. D. Masalah pengamanan (Security problem) Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan. E. Data Dependence Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak mengakses data. sekian aja tentang database, masih banyak kekurangan.. harap dimaklumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar